Proses
Biosintesis Protein
1.
Replikasi
Replikasi atau proses biosintesis DNA berlangsung dengan komponen komponen
sebagai berikut : DNA polimerase yaitu enzim yang mengkatalis pemanjangan
rantai nukleotida satu dengan yang lainnya, deoksiribonukleat trifosfat berupa
dATP, dTTP, dGTP, dCTP. Protein pembentang dan 20 protein enzim lainnya atau
sistem replikasi DNA. DNA ligase yang mengkatalis reaksi penyambungan
fragmen-fragmen hasil polimerisasi. DNA template ( DNA induk untuk
sintesis DNA baru ) dan DNA primer (DNA awal untuk sintesis DNA baru), (Yuwono
2012).
Menurut Adnan (2008), pada untai DNA terdapat 3 model
untai DNA, yaitu:
1. Model
Konservatif, dimana heliks ganda induk tetap dalam keadaan utuh, dan sebuah
salinan kedua yang sama sekali baru
telah dibuat.
2.
Model Semikonservatif, dimana kedua rantai molekul
induk berpisah, dan setiap rantai berfungsi sebagai cetakan untuk mensintesis
rantai komplementer yang baru.
3.
![]() |
Model Dispersif, yaitu setiap rantai dari kedua molekul anak terdiri dari campuran antara bagian rantai lama dan bagian rantai yang baru disintesis.
Gambar
1. Model Replikasi DNA
Replikasi DNA dimulai pada tempat-tempat khusus yang disebut
pangkal replikasi (origin of replication). Pangkal replikasi yaitu satu bagian
DNA yang mempunyai urutan nukleotida yang spesifik . Protein yang memulai
replikasi DNA mengenali urutan ini dan menempel pada DNA, memisahkan kedua
untaian dan membuka sebuah ‘gelembung’ replikasi. Tahap pembukaan DNA untai ganda
dikatalis oleh 3 macam enzim yaitu :
1.
Helikase adalah sejenis enzim yang
berfungsi membuka untai ganda di cabang replikasi, dan memisahkan kedua untai
lama.
2.
Enzim untai destabilizing protein
, atau single stranded DNA binding protein (SSB) , molekul dari protein
pengikat untai tunggal kemudian berjajar disepanjang untai-untai lama
yang tidak berpasangan menjaga agar untai-untai ini tetap terpisah
selama mereka bertindak sebagai cetakan untuk sintesis untai-untai komplementer
yang baru
3.
DNA girase, enzim ini mengkatalis
pembukaan untai ganda sebelum proses replikasi dimulai. Replikasi DNA kemudian
berjalan dalam dua arah sampai seluruh molekul tersebut disalin, (Yuwono,2012).
Setiap kromosom eukariot
mempunyai ratusan atau ribuan pangkal replikasi. Gelembung replikasi terbentuk
dan akhirnya menyatu, sehingga mempercepat penyalinan molekul DNA yang sangat
panjang ini. Di setiap ujung gelembung replikasi terdapat cabang replikasi (replication
fork), suatu daerah berbentuk huruf Y dimana untai DNA baru mulai memanjang. Pemanjangan
DNA baru pada cabang replikasi dikatalis oleh enzim-enzim DNA polimerase. Pada
saat nukleotida-nukleotida berjejer dengan basa-basa komplementer sepanjang
untaian pola cetakan DNA nukleotida ini ditambahkan oleh polimerase, satu demi
satu ke ujung yang baru tumbuh dari untai DNA yang 23 baru. Laju pemanjangan
pada bakteri kurang lebih 500 nukleotida per detik sedangkan pada manusia 50
nukleotida per detik (Yuwono,2012).
Struktur untai ganda ini akan mempengaruhi replikasi DNA. DNA polimerase
menambahkan nukleotida hanya pada ujung 3' yang bebas dari untai DNA yang
sedang terbentuk, tidak pernah pada ujung 5'. Jadi untai DNA baru dapat
memanjang hanya pada arah 5'→ 3'. Di sepanjang salah satu untai cetakan, DNA
polimerase dapat mensintesa untai komplementer yang kontinu memanjangkan DNA
yang baru dengan arah 5'→3'. Untai DNA yang dibuat dengan metode ini disebut leading
strand. Untuk memanjangkan untai baru DNA yang lain, polimerase harus
bekerja disepanjang cetakan jauh dari cabang replikasi. Untai DNA yang
disintesis dalam arah ini disebut lagging strand. Berbeda dengan leading
strand, yang memanjang terus menerus, lagging strand pertama kali
disintesis sebagai serangkaian segmen. Potongan ini disebut fragmen Okazaki,
sesuai dengan nama ilmuwan Jepang yang menemukannya. Panjang fragmen-fragmen
ini sekitar 100 sampai 200 nukleotida pada eukariot. Proses ini mengandung satu
untai utuh DNA anak mengikuti DNA induk dan satu untai lagi fragmen berupa DNA
anak. Fragmen anak ini kemudian dirangkaikan menjadi satu untai utuh oleh enzim
DNA ligase sehingga akhirnya satu DNA untai ganda menghasilkan 2 DNA anak untai
ganda dan seterusnya (Yuwono,2012).
Fungsi-protein
utama yang bekerja dalam replikasi DNA adalah:
1.
Heliks ganda membuka, menyediakan
cetakan DNA untai tunggal (kerja enzim helikase dan protein pengikat untai
tunggal)
2.
Sintesa leading strand: Priming (enzim
primase), elongasi (enzim DNA polimerase),penggantian RNA dengan DNA (enzim DNA
polimerase).
3.
Sintesa lagging strand: Priming
fragmen Okazaki (enzim primase), elongasi (enzim DNA polimerase), penggantian
RNA dengan DNA (enzim DNA polimerase) dan penggabungan fragmen (enzim ligase).
Menurut Adnan (2008), langkah
langkah replikasi untai DNA yaitu:
1.
![]() |
Pelepasan rantai double helix.
2.
![]() |
Pembentukan garpu replikasi.
![]() |
3.
![]() |
![]() |
Stabilisasi rantai
4.
Proses penambahan primer.


5.

Proses penambahan nukleotida.


6.

Pelepasan primer.


7.
Proses penyambungan.


8.
Terbentuknya rantai baru.

2. Transkripsi
Transkripsi
merupakan sintesis RNA berdasarkan arahan DNA. Kedua asam nukleat menggunakan
bahasa yang sama, dan informasinya tinggal ditranskripsi, atau disalin, dari
satu molekul ke molekul lain. Persis sebagaiman untai DNA menyediakan suatu
cetakan (template) untuk sintesis untai komplementer baru selama replikasi DNA,
transkripsi ini menyediakan cetakan untuk susunan nukleotida RNA. Molekul RNA
yang dihasilkan merupakan transkripsi penuh dari instruksi instruksi pembangun
dari protein dari gen itu. Pada transkripsi hanya salah satu
untai DNA yang menjadi cetakan (template). Molekul RNA yang dihasilkan
merupakan transkrip penuh dari instruksi-instruksi pembangun-protein suatu gen.
Molekul RNA ini disebut messenger RNA (mRNA) (Cambell,2012).
Pada eukariot, setelah molekul mRNA terbentuk dan mengalami
modifikasi, mereka berdifusi keluar dari inti dan masuk ke semua bagian
sitoplasma, tempat mereka melakukan fungsi selanjutnya. Sedangkan pada
prokariot mRNA langsung berfungsi tanpa harus mengalami proses modifikasi
karena sel prokariot tidak bermembran inti. Messenger RNA merupakan untai lurus yang panjang yang
tersuspensi dalam sitoplasma, berfungsi untuk membawa kode genetik ke
sitoplasma untuk pembentukan protein. Molekul ini biasanya terdiri dari
beberapa ratus sampai beberapa ribu nukleotida dalam untai yang berpasangan dan
mengandung kodon yang sebenarnya merupakan komplementer bahasa (kata-kata) dari
suatu gen.
Pada eukariota, dikenal
ada tiga tipe RNA polimerase, yaitu RNA polimerase I, II, dan III.
1.
RNA polimerase I berfungsi mentranskripsi gen yang mengkode RNA ribosom
(rRNA), dan menghasilkan RNA primer yang disebut pre-r RNA.
- RNA polimerase II mentraskripsi gen-gen struktural menjadi RNA primer yang disebut pre-mRNA ,
- RNA polimerase III, mentranskripsi gen-gen untuk tRNA dan menghasilkan RNA primer yang disebut pre-tRNA.
- RNA polimerase selain mengkatalisis pembentukan RNA, juga bekerja membuka kedua pilinan DNA sehingga terpisah menjadi dua rantai, (Yuwono,2012).
Secara umum transkripsi
dibedakan menjadi tiga tahap utama, yaitu tahap Permulaan (inisiasi), tahap
pemanjangan (elongation), dan tahap pengakhiran (termination).
1.
Tahap Inisisasi Transkripsi
Daerah DNA
dimana RNA polymerase melekat dan mengawali transkripsi disebut sebagai promoter.
Suatu promoter mencakup titik awal transkripsidan membentang beberapa pasangan
nukleotidadari titik awal. Promoter juga menentukan awal dari cetakan kedua
untai DNA.


Gambar : Promoter
pada DNA.
2.
Tahap Elongasi Untai RNA
Pada saat RNA
bergerak di sepanjang DNA, RNA terus membuka pilinan heliks ganda tersebut,
memperlihatkan basa DNA untuk berpasangan dengan nukleotida RNA. Enzim
menambahkan nukleotida ke ujung 3’ dari molekul RNA yang sedang tumbuh begitu
enzim itu berlanjut di sepanjang heliks ganda tersebut. Pada sintesis RNA
berlangsung, heliks ganda DNA terbentuk kembali dan molekul RNA baru akan lepas
dari cetakan DNA nya.


Gambar : Proses
Elongasi untai RNA.
3.
Tahap Terminasi Transkripsi
Transkripsi
berlangsung sampai RNA polymerase mentranskripsi urutan DNA yang disebut
terminator. Terminator yang ditranskripsi yakni suatu urutan RNA yang berfungsi
sebagai sinyal terminasi yang sesungguhnya.

3). Translasi
Translasi
(translation = penerjemahan) adalah sintesis polipeptida yang diarahkan oleh
RNA. Pada proses translasi, sel menginterpretasikan suatu pesan genetik dan
membentuk protein yang sesuai dengan pesan tersebut. Pesan tersebut berupa
serangkaian kodon di sepanjang molekul mRNA, interpreternya adalah RNA transfer
(tRNA). Fungsi tRNA adalah mentransfer asam-asam amino dari sitoplasmanya ke
ribosom tempat molekul protein dibentuk sewaktu protein disintesis. Tiap jenis
tRNA biasanya hanya bergabung dengan satu jenis asam amino dari 20 asam amino.
Suatu sel tetap menjaga sitoplasmanya agar mempunyai persediaan ke 20 asam
amino, baik dengan mensintesisnya dari senyawa-senyawa lain atau dengan
mengambilnya dari larutan di sekitarnya. Ribosom menambahkan tiap asam amino
(yang dibawa tRNA ) ke ujung rantai polipeptida yang sedang tumbuh. Saat
molekul mRNA meluncur melalui ribosom, kodon-kodon ditranslasi satu per satu
menjadi asam amino. Interpreternya adalah molekul tRNA, masing masing dengan
anti kodon spesifik di satu ujung dan asam amino spesifik diujung lainnya.
Suatu tRNA menambahkan muatan asam aminonya ke rantai polipeptida yang sedang
tumbuh saat antikodon tersebut berkaitan dengan kodon komplementer pada mRNA.Molekul-molekul
tRNA tidak semuanya identik. Kunci untuk menstranslasi pesan genetik menjadi
urutan asam amino spesifik adalah setiap tipe molekul tRNA yang menghubungkan
kodon mRNA tertentu dengan asam amino tertentu. Ketika tiba di ribosom, molekul
tRNA telah membawa asam amino spesifik pada salah satu ujung. Pada ujung
lainnya terdapat triplet nukleotida yang
disebut antikodon yang akan mengikatkan diri
pada kodon komplementer di mRNA, (Yuwono,2012)..
Pada
pembentukan polipeptida translasi terbagi atas tiga tahapan, yaitu inisiasi,
elongasi, dan terminasi.
1. Inisiasi.

2. Elongasi.
Pada tahap elongasi dari translasi, asam
asam amino ditambahkan satu per satu pada asam amino.
a. Pengenalan kodon: kodon mRNA pada A site
dari ribosom membentuk ikatan hydrogen dengan anticodon molekultRNA yang baru
masuk dan membaw asam amino yang tepat. Proses ini membutuhkan hidrolissis GTP.
b. Pembentukan ikatan peptid: molekul rRNA
dari subunit ribosom besar berfungsi sebagai riboszim untuk mengkatalisis
pembentukan ikatan peptide yang menghubungkan polipeptida yang memanjang dari P
site ke asam amino yang baru tiba di A site.
c. Translokasi: tRNA bergerak dari P site
ke E site untuk dilepaskan.

3. Terminasi
Tahap akhir translasi adalah terminasi.
Elongasi berlanjut hingga kododn stop mencapai tempat A site di ribosom .
Triplet basa yang istimewa UAA, UAG,dan UGA tidak mengkode suatu asam amino
melainkan bertindak sebagai sinyal untuk menghentikan translasi. Protein releas
factor mengikatkan diri pada kodon stop di tempat A site. (Cambell, 2012)
Daftar Pustaka
Cambel, dkk.2012. Biologi
Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Yuwono.2012. Bioinformatika.
Palembang.
Adnan. 2012. Biologi
Sel. Makassar. Alauddin University Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar