Selasa, 02 Mei 2017

Laporan Genetika (Poligen)

https://drive.google.com/file/d/0B_fVXfL3CwevWFJ0S3FrdEh1ejg/view?usp=sharing


https://drive.google.com/file/d/0B_fVXfL3CwevU0ljdHBwaUN2V0E/view?usp=sharing


2 file laporan yang berbeda...
copy link kemudian buka di Tab yang baru...

Laporan Genetika (Alel Ganda)

https://drive.google.com/file/d/0B_fVXfL3CwevMzNrMWRPYzZKX3c/view?usp=sharing


https://drive.google.com/file/d/0B_fVXfL3CwevUDNsM0EyZ01iM2c/view?usp=sharing


Terdapat 2 link untuk file laporan yang berbeda...
Copy link kemudiaan buka di Tab baru...



Laporan Genetika ( Mengamati Morfologi Droshopilla Melanogaster)

https://drive.google.com/file/d/0B_fVXfL3CwevY1JfcWFaV0FmUlk/view?usp=sharing

https://drive.google.com/file/d/0B_fVXfL3CwevNGQ2eWpCN1RPVlE/view?usp=sharing


Terdapat 2 file...
Silahkan copy link dan buka di tab yang baru....Semoga bermanfaat...

Laporan Analisis Vegetasi di Gunung Bawakaraeng

https://drive.google.com/file/d/0B_fVXfL3CwevTG9EODN2NzQ5dGM/view?usp=sharing


File dalam bentuk word..
Copy link dan buka di tab yang baru...

Laporan Vegetasi (Kurva Spesies Area)

https://drive.google.com/file/d/0B_fVXfL3CwevMUhDZ0gwMmxpNzg/view?usp=sharing


File dalam bentuk word..
copy link dan buka di tab baru.....

Makalah osmoregulasi



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
 Pergerakan air melalui membran selektif permiabel biasa disebut osmosis. Hal itu terjadi ketika dua larutan mempunyai perbedaan konsentrasi total larutan atau osmolality. Hewan yang memelihara keseimbangan antara cairan tubuh dengan keadaan lingkungan sekitar disebut osmoconfer.
Organisme harus melakukan osmoregulasi karena harus terjadi keseimbangan antara substansi tubuh dan lingkungan. Membran sel yang permeabel merupakan tempat lewatnya beberapa substansi yang bergerak cepat. Adanya perbedaan tekanan osmosis antara cairan tubuh dan lingkungan. Semakin jauh perbedaan tekanan osmose antara tubuh dan lingkungan, semakin banyak energi metabolisme yang dibutuhkan untuk melakukan osmoregulasi sebagai upaya adaptasi. Karena perbedaan proses osmoregulasi pada beberapa golongan ikan, maka struktur organ-organ osmoregulasinya juga kadang berbeda. Beberapa organ yang berperanan dalam proses osmoregulasi ikan, antara lain insang, ginjal, dan usus. Organ-organ ini melakukan fungsi adaptasi di bawah kontrol hormon osmoregulasi, terutama hormon-hormon yang disekresi oleh pituitari, ginjal, dan urofisis (Fujaya, 2004).
Osmoregulasi adalah kemampuan organisme untuk mempertahankan keseimbangan kadar dalam tubuh, didalam zat yang kadar garamnya berbeda. Secara sederhana hewan dapat diumpamakan sabagai suatu larutan yang terdapat di dalam suatu kantung membran atau kantung permukaan tubuh. Hewan harus menjaga volume tubuh dan kosentrasi larutan tubuhnya dalam rentangan yang agak sempit. Yang menjadi masalah adalah konsentrasi yang tepat dari cairan tubuh hewan selalu berbeda dengan yang ada dilingkungannya. Perbedaan kesentrasi tersebut cenderung mengganggu keadaan kondisi internal. Hanya sedikit hewan yang membiarkan kosentrasi cairan tubuhnya berubah-ubah sesuai degan lingkungannya dalam kedaan demikian hewan dikatakan melakukan osmokonfirmitas (Wulangi, 1993).
Osmoregulator merupakan hewan yang harus menyesuaikan osmolaritas internalnya, karena cairan tubuh tidak isoosmotik dengan lingkungan luarnya. Seekor hewan osmoregulator harus membuang kelebihan air jika hewan itu hidup dalam lingkungan hiperosmotik. Kemampuan untuk mengadakan osmoregulasi membuat hewan mampu bertahan hidup, misalnya dalam air tawar dimana osmolaritas tertentu rendah untuk mendukung osmokonformer, dan didarat dimana air umumnya tersedia dalam jumlah yang sangat terbatas. (Wulangi,1993).
B.       Rumusan Masalah
 Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1.  Apakah pengertian osmoregulasi?
2.  Bagaimana osmoregulasi pada hewan darat?

C. Tujuan
 Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.        Mengetahui pengertian osmoregulasi.
2.        Mengetahui osmoregulasi pada hewan darat.












BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Osmoregulasi
 Osmoregulasi pada hewan di lingkungan Darat, yaitu memiliki keuntungan hewan yang berhasil hidup di darat dan mudah memperoleh oksigen. Sedangkan kerugiannya yaitu masalah keseimbangan air dan ion mudah terancam dehidrasi. Kehilangan air yaitu berupa penguapan yang dipengaruhi oleh kandungan uap air di atmosfer, gerakan udara, tekanan barometrik, luas pertmukaan penguapan, dan suhu.  Pada invertebrata darat, umumnya merupakan Antropoda, Insekta , dan laba-laba, yang paling banyak adalah insekta. Untuk membatasi pelepasan air dilakukan respirasi discontinue dan karbon dioksida dilepaskan secara periodic (setiap kali inspiratisi tidak selalu di ikuti dengan ekspirasi) (Cambell, 2012)
Osmoregulasi adalah proses mengatur konsentrasi cairan dan menyeimbangkan pemasukan serta pengeluaran cairan tubuh. Proses osmoregulasi diperlukan karena adanya perbedaan konsentrasi cairan tubuh dengan lingkungan di sekitarnya. Jika sebuah sel menerima terlalu banyak air maka ia akan meletus, begitu pula sebaliknya,jika terlalu sedikit air maka sel akan mengerut dan mati. Osmoregulasi juga berfungsih ganda sebagai sarana untuk membuang zat-zat yang tidak diperlukan oleh sel dan organisme hidup (Bentley, 2012).
Osmoregulasi sebagian besar didasarkan pada pergerakan terkontrol dari zat zat terlarut antara cairan internal dan lingkunganya eksternal, serta pergerakan air yang mengikuti osmosis. Osmoregulasi menyeimbangkan pengambilan dan kehilangan air dan zat terlarut. Semua hewan terlepas dari filogeni, habita, atau tipe zat buangan yang dihasilkan menghadapi kebutuhan osmoregulasi yang sama. Lama kelamaan, pengambilan dan kehilangan air haruslah seimbang. Jika pengambilan air berlebihan sel sel hewan membengkak dan pecah, jika kehilangan air terlalu banyak, mereka mengerut dan mati (Bentley, 2002).
  Osmoregulasi berfungsi untuk mempertahankan komposisi kandungan kandungan seluler, namun sebagian hewan melakukan ini secara dengan mengelola komposisi cairan tubuh internal yang merendam sel sel. Pada serangga dan hewan lain dengan sistem sirkulasi terbuka, cairan ini merupakan hemolimfe. Pada vertebrata dan hewan hewan lain dengan sistem sirkulasi tertutupsel sel terendam dalam cairan interstisial yang mengandung campuran zat zat terlarut yang dikontrol secara tak langsung oleh darah (Cambell, 2012). 
B.       Tantangan Osmotik
Description: C:\Users\Lenovo\Pictures\ooo\P70407-001846-02.jpg  Seekor hewan dapat mempertahankan keseimbangan air dengan dua cara, yang pertama adalah menjadi osmokonformer, yang isoosmotik dengan sekitarnya, yang kedua menjadi osmoregulator, yang mengontrol osmolaritas internal terlepas dari osmolaritas lingkunganya (Cambell, 2012).   







                   Gambar. Konsentrasi zat terlarut dan osmosis
     Osmoregulasi memungkinkan hewan hidup di lingkungan yang tidak bisa dihuni oleh osmokonformer, misalnya perairan twar dan habitat darat. Osmoregulasi juga memungkinkan banyak hewan laut untuk mempertahankan osmolaritas internal yang berbeda dari osmolaritas air laut. Agar sintas di lingkungan yang hipoosmotik, osmoregulator harus membuang kelebihan air. Dalam lingkungan hiperosmotik, osmoregulator harus mengambil air agar impas dengan kehilangan osmotik. Osmoregulator adalah mekanisme yang menjaga osmolaritasnya tanpa tergantung lingkungan sekitar. Karena kemampuan meregulasi maka osmoregulator dapat hidup di lingkungan air tawar, daratan, serta lautan. Di lingkungan dengan konsentrasi cairan yang rendah osmoregulator akan melepaskan cairan yang berlebih, dan sebaliknya, (Bentley, 2012).
     Sebagian besar hewan baik osmokonformer atau osmoregulator, tidak dapat mentoleransi perubahan besar dalam osmolaritas eksternaldan disebut stenohalin. Sebaliknya hewan eurihalin mencakup osmokonformer dan osmoregulator tertentu dapat sintasmenghadapi fluktuasi osmolaritas eksternal yang besar.  Osmokonormer merupakan hewan yang tidak mampu mempertahankan tekanan osmotik di dalam tubuhnya, oleh karena itu hewan harus melakukan berbagai adaptasi agar dapat bertahan didalam tempat hidupnya. Adaptasi dapat dilakukan sepanjang perubahan yang terjadi pada lingkungannya tidak terlalu besar dan masih ada dalam kisaran konsentrasi yang dapat di terimanya. Jika perubahan lingkungan terlalu besar maka hewan yang melakukan osmokonformer tidak dapat bertahan hidup di tempat tersebut (Bentley, 2002).
C.      Hewan Darat
     Ancaman dehidrasi merupakan masalah regulasi utama bagi tumbuhan dan hewan darat. Manusia, misalnya, mati jika kehilangan sedikinya 12% air tubuhnya ( unta gurun dapat bertahan dua kali dari itu). Adaptasi adaptasi yang mengurangi kehilangan air adalah kunci kesintasan di darat. Seperti kutikula berlilin yang sangat berkontribusi terhadap keberhasilan tumbuhan darat, penutup tubuh sebagian hewan darat untuk memcengah dehidrasi. Contohnya, lapisan berlilin eksoskeleton serangga, cangkang bekicot, dan sel sel berkeratin yang menutupi sebagian besar vertebrata darat, termasuk manusia.  Kebanyakan hewan darat, terutama penghuni gurun, bersifat nocturnal, yang mengurangi kehilangan air evaporative akibat udara malam yang bersuhu lebih rendah dan berkelembagaan relatif lebih tinggi (Cambell,2012).
Description: C:\Users\Lenovo\Pictures\ooo\P70406-234952.jpgMeskipun memilik adaptasi adaptasi tersebut, sebagian besar hewan darat kehilangan air melalui berbagai rute: dalam urin dan fases, melalui kulitnya, dan dari permukaan yang lembab pada organ organ pertukaran gas. Hewan darat mempertahankan keseimbangan air dengan meminum dan mengkomsumsi makanan lembab serta menghasilkan air secara metabolis melalui respirasi seluler. Sejumlah hewan gurun, termasuk banyak burung pemakan serangga dan reptil teradaptasi dengan cukup baik untuk meminimalisis kehilangan air sehingga mereka dapat sintas tanpa minum (Cambell, 2012).  
                            






Description: C:\Users\Lenovo\Pictures\ooo\P70407-003812.jpg
 


                             Gambar. Keseimbangan air pada dua hewan darat.



                   
                                  Gambar. Aliran keluar dan masuknya cairan.
                 Menurut Cambell, 2012 adaptasi ginjal vertebrata terhadap beraneka ragam lingkungan.
1.        Mamalia
          Nefron juksta medularis, dengan ciri ciri yang memekatkan urin, merupakan adaptasi kunci untuk kehidupan darat, memungkinkan mamalia membuang garam garam dan zat zat buangan bernitrogen tanpa menyianyiakan air. Kemampuan ginjal untuk menghasilkan urin hiperosmotik bergantung pada susunan tubulus dan saluran pengumpul yang tepat di dalam korteks dan medula. Dalam hal ini, ginjal adalah salah satu contoh yang paling jelas tentang bagaimana fungsi organ tak terpisahkan dari strukturnya.  
           Mamalia yang mengekspresikan urin yang paling hiperosmotik, misalnya tikus pelompat Australia, tikus kangguru amerika utara, dan mamalia gurun lainya, memiliki lengkung henle yang membentang jauh ke dalam medulla. Lengkung henle yang panjang mempertahankan gradient osmotic yang curam di dalam ginjal, menghasilkan urin yang menjadi sangat pekat saat mengalir dari korteks ke medulla di dalam saluran pengumpul.
          Sebaliknya, berang berang, tikus kesturi, dan mamalia akuatik lainya yang menghabiskan sebagian besar waktunya dalam perairan air tawar dan jarang menghadapi masalah dehidrasi memiliki nefron dengan lengkung henle yang relative pendek, menghasilkan kemampuan memekatkan urin yang lebih rendah. Mamalia darat yang hidup dalam kondisi yang lembab memiliki lengkung henle yang panjangnya sedang dibandingkan dengan yang dihasilkan oleh mamalia air tawar dan mamalia gurun.
2.        Burung dan Reptil
             Sebagian burung hidup dalam lingkungan yang menyebabkan dehidrasi pada tunbuh. Seperti mamalia, burung memiliki ginjal dengan nefron jukstamedularis yang terspesialisasi untuk mengonservasi air. Akan tetapi, nefron burung memiliki lengkung henle yang membentang tidak terlalu jauh ke dalam medulla seperti mamalia. Dengan demikian ginjal burung tidak dapat memekatkan urin hingga osmolaritas tinggi seperti yang dicapai oleh ginjal mamalia. Walaupun burung dapat menghasilkan urin hiperosmotik, adaptasi konservasi air utamanya adalah memiliki asam urat sebagai molekul buangan bernitrogen. Karena asam urat dapat diekskresikan sebagai pasta,


Description: G:\index.jpg

senyawa ini mereduksi volume air.
                                        Gambar. Bagian tubuh kadal.
3.        Amfibi
Description: G:\images 3.jpg           Ginjal amfibia memiliki fungsi yang sangat mirip dengan ginjal ikan air tawar. Ketika berada dalam air tawar, ginjal katak mengekskresikan urin encer sementar kulitnya mengakumulasi garam garam tertentu dari air melalui transport aktif. Di darat, saat dehidrasi merupakan masalah osmoregulasi yang paling mendesak, katak mengosservasi cairan tubuh dengan mereabsorpsi air melalui epitelum kandung kemih.






                                          Gambar. Bagian tubuh Katak.
4.      Serangga
            Kehilangan air pada serangga terutama terjadi melalui proses penguapan. Hal ini dikarenakan serangga memiliki ratio luas permukaan tubuh dengan masa tubuhnya sebesar 50 kali, bandingkan dengan mamalia yang mempunyai rasio luas permukaan tubuh terhadap masa tubuhnya yang hanya ½ kali. Jalan utama kehilangan air pada serangga adalah melalui spirakulum untuk mengurangi kehilangan air dari tubuhnya maka kebanyakan serangga akan menutup spirakelnya pada saat diantara dua gerakan pernapasannya. Cara mengatasi yang lain adalah dengan meningkatkan impermeabilitas kulitnya, yaitu dengan memiliki kutikula yang berlilin yang sangat impermeable terhadap air, sehingga serangga sedikit sekali kehilangan air melalui kulitnya. Sebagai organ ekskretori serangga memiliki badan Malphigi yang bersama-sama dengan saluran pencernaan bagian belakang membentuk sistem ekskretori osmoregulatori. 


Description: G:\index 2.jpg
 







                                     Gambar. Bagian tubuh Serangga.
5.      Annelida


Description: G:\23057738.gif

        Cacing tanah seperti Lumbricus terestris merupakan regulator hiperosmotik yang efektif. Hewan ini secara aktif mengabsorbsi ion-ion. Urine yang diproduksinya encer, yang secara esensial bersifat hipoosmotik mendekati isoosmotik terhadap darahnya. Diduga konsentrasi urinnya disesuaikan menurut kebutuhan keseimbangan air tubuhnya. Homeostasis regulasi juga dilakukan dengan pendekatan prilaku yaitu aktif dimalam hari dan menggali tanah lebih dalam bila permukaan tanah kering.

                               Gambar. Bagian tubuh cacing pipih.
6.      Molusca
        Pada tubuh keong/siput memiliki permukaan tubuh berdaging yang sangat permeable terhadap air. bila dikeluarkan dari cangkangnya, maka air akan hilang secepar penguapan air pada seluas permukaan tubuhnya. Semua keoang atau siput bernapas terutama dengan paru-paru yang terbentuk dari mantel tubuhnya dan terbuka keluar melalui lubang kecil. Toleransi terhadap air sangat tinggi. Tekanan osmotik cairan internal bervariasi secara luas tergantung kandungan air lingkungannya. Untuk menghindari kehilangan air yang berlebih, keong atau siput lebih aktif dimalam hari dan bila kondisi bertambah kering , keoang akan berlindung dengan membenamkan diri kedalam tanah serta menutup cangkangnya dengan semacam operculum yang berasal dari lendir yang dikeluarkannya. Banyak keong darat yang secara rutin mengeluarkan suatu zat yang mengandung nitrogen dalam bentuk asam urat yang sulit larut dalam air, yang terbukti bahwa ternyata zat ini meningkat pada beberapa spesies dalam masa kesulitan mendapatkan air. Selama masa estivasi (tidur musim panas) asam urat ini disimpan dalam ginjal dengan maksud mengurangi kehilangan air untuk menekskresikan nitrogen tersebut. Banyak spesies keong yang menyimpan air didalam rongga mantelnya yang rupanya digunakan pada liungkungan kering.
Description: G:\index 1.jpg







                                            Gambar. Bagian tubuh siput.


DAFTAR PUSTAKA

Cambel, dkk.2012. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Fujaya, Y. 2004. Fisiologi Ikan. Jakarta: Rineka Cipta

P.J. Bentley. 2002. Endocrine and Osmoregulation: Acomprative account in vertebrate. The university of Jerman.

Wulangi, S Kartolo. 1993. Prinsip-prinsip fisiologi Hewan. Bandung: DepDikBud



Filsafat Pendidikan



Tugas 2 Filsafat Pendidikan
                                                                                              

1.      Jelaskan pengertian ontologi menurut bahasa dan istilah!
Jawab: Menurut bahasa, ontologi ialah berasal dari bahasa Yunani Yaitu, On/ontos  yang berarti ada, dan logos yang berarti ilmu. Jadi, ontologi adalah ilmu tentang yang ada. Sedangkan menurut istilah, ontologi ialah ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada, Secara sederhana ontologi bisa dirumuskan sebagai ilmu yang mempelajari realitas atau kenyataan konkret secara kritis.
2.      Apa saja aliran-aliran yang ada dalam ontologi?
Jawab: Aliran-aliran dalam ontologi adalah:
B.       Aliran Monoisme
Aliran ini berpendapat bahwa yang ada itu hanya satu, tidak mungkin dua. Plato adalah tokoh filsuf yang bisa dikelompokkan dalam aliran ini, karena ia menyatakan bahwa alam ide merupakan kenyataan yang sebenarnya. Paham ini kemudian terbagi ke dalam dua aliran :
a.     Materialisme
Aliran ini menganggap bahwa sumber yang asal itu adalah materi, bukan ruhani. Aliran ini sering juga disebut dengan naturalisme. Menurutnya bahwa zat mati merupakan kenyataan dan satu-satunya fakta. Aliran pemikiran ini  dipelopori oleh bapak filsafat yaitu Thales (624-546 SM). Ia berpendapat bahwa unsur asal adalah air, karena pentingnya bagi kehidupan. Anaximander (585-528 SM) berpendapat bahwa unsur asal itu adalah udara, dengan alasan bahwa udara merupakan sumber dari segala kehidupan. Demokritos (460-370 SM) berpendapat bahwa hakikat alam ini merupakan atom-atom yang banyak jumlahnya, tak dapat dihitung dan amat halus.
b.  Idealisme
Idealisme diambil dari kata “idea” yaitu sesuatu yang hadir dalam jiwa.Aliran ini menganggap bahwa dibalik realitas fisik pasti ada sesuatu yang tidak tampak. Dalam perkembangannya, aliran ini ditemui dalam ajaran Plato (428-348 SM) dengan teori idenya. Menurutnya, tiap-tiap yang ada di dalam mesti ada idenya yaitu konsep universal dari tiap sesuatu. Jadi, idelah yang menjadi hakikat sesuatu, menjadi dasar wujud sesuatu.
B.      Aliran Dualisme
Aliran ini berpendapat bahwa benda terdiri dari dua macam hakikat sebagai asal sumbernya, yaitu hakikat materi dan hakikat rohani, benda dan roh, jasad dan spirit. Kedua macam hakikat itu masing-masing bebas dan berdiri sendiri, sama-sama azali dan abadi. Hubungan keduanya menciptakan kehidupan dalam alam ini. Tokoh paham ini adalah Descartes (1596-1650 M) yang dianggap sebagai bapak filsafat modern.
C.       Aliran Pluralisme
Aliran ini berpandangan bahwa segenap macam bentuk merupakan kenyataan. Tokoh aliran ini pada masa Yunani Kuno adalah Anaxagoras dan Empedocles, yang menyatakan bahwa substansi yang ada itu terbentuk dan terdiri dari empat unsur, yaitu tanah, air, api, dan udara. Tokoh modern aliran ini adalah William James (1842-1910 M), yang mengemukakan bahwa tiada kebenaran yang mutlak, yang berlaku umum, yang bersifat tetap, yang berdiri sendiri, dan lepas dari akal yang mengenal.
D.      Aliran Nihilisme
Nihilisme berasal dari bahasa Latin yang berarti nothing atau tidak ada. Doktrin tentang nihilisme sudah ada semenjak zaman Yunani Kuno, yaitu pada pandangan Gorgias (485-360 SM) yang memberikan tiga proposisi tentang realitas. Pertama, tidak ada sesuatupun yang eksis.Kedua, bila sesuatu itu ada, ia tidak dapat diketahui. Ketiga, sekalipun realitas itu dapat kita ketahui, ia tidak akan dapat kita beritahukan kepada orang lain.
E.       Aliran Agnostisisme
Paham ini mengingkari kesanggupan manusia untuk mengetahui hakikat benda. Baik hakikat materi maupun hakikat ruhani. Kata agnostisisme berasal dari bahasa Grik Agnostos, yang berarti unknownAartinya notgno artinya know. Timbulnya aliran ini dikarenakan belum dapatnya orang mengenal dan mampu menerangkan secara konkret akan adanya kenyataan yang berdiri sendiri dan dapat kita kenal. Jadi, agnostisisme adalah paham pengingkaran/penyangkalan terhadap kemampuan manusia mengetahui hakikat benda, baik materi maupun ruhani.
3.      Kemukakan manfaat mempelajari landasan ontologi dan contoh bidang studi yang tepat untuk mempelajari landasan ontologi!
Jawab: Ontologi yang merupakan salah satu kajian filsafat ilmu mempunyai beberapa manfaat, di antaranya sebagai berikut:
a.       Membantu untuk mengembangkan dan mengkritisi berbagai bangunan sistem pemikiran yang ada.
b.      Membantu memecahkan masalah pola relasi antar berbagai eksisten dan eksistensi.
c.       Bisa mengeksplorasi secara mendalam dan jauh pada berbagai ranah keilmuan maupun masalah, baik itu sains hingga etika.
d.      Ontologi ini pantas dipelajari bagi orang yang ingin memahami secara menyeluruh tentang dunia ini dan berguna bagi studi ilmu-ilmu empiris (misalnya antropologisosiologi, ilmu kedokteran, ilmu budaya,fisika, ilmu teknik dan sebagainya).
4.      Jelaskan metode-metode yang ada dalam landasan epistemologi!
Jawab: Metode-metode yang ada dalam landasan epistemologi adalah:
 a. Empirisme
Empirisme adalah suatu cara/metode dalam filsafat yang mendasarkan cara memperoleh pengetahuan dengan melalui pengalaman.
b. Rasionalisme
Rasionalisme berpendirian bahwa sumber pengetahuan terletak pada akal. Bukan karena rasionalisme mengingkari nilai pengalaman, melainkan pengalaman paling-paling dipandang sebagai sejenis perangsang bagi pikiran.
c. Fenomenalisme
Bapak Fenomenalisme adalah Immanuel Kant. Kant membuat uraian tentang pengalaman. Barang sesuatu sebagaimana terdapat dalam dirinya sendiri merangsang alat inderawi kita dan diterima oleh akal kita dalam bentuk-bentuk pengalaman dan disusun secara sistematis dengan jalan penalaran.
d. Intusionisme
Menurut Bergson, intuisi adalah suatu sarana untuk mengetahui secara langsung dan seketika. Analisa, atau pengetahuan yang diperoleh dengan jalan pelukisan, tidak akan dapat menggantikan hasil pengenalan secara langsung dari pengetahuan intuitif.
e. Dialektis
Yaitu tahap logika yang mengajarkan kaidah-kaidah dan metode penuturan serta analisis sistematik tentang ide-ide untuk mencapai apa yang terkandung dalam pandangan.
5.      Ada tiga aspek yang membedakan satu pengetahuan dengan pengetahuan lainnya, yakni ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Apa saja yang dibahas oleh ketiga landasan filsafat tersebut?
Jawab:
a.    Ontologi
Ontologi adalah pembahasan tentang hakekat pengetahuan. Ontologi membahas pertanyaan-pertanyaan semacam ini: Objek apa yang ditelaah pengetahuan? Adakah objek tersebut? Bagaimana wujud hakikinya? Dapatkah objek tersebut diketahui oleh manusia, dan bagaimana caranya?
b.   Epistemologi
Epistemologi adalah pembahasan mengenai metode yang digunakan untuk mendapatkan pengetahuan. Epistemologi membahas pertanyaan-pertanyaan seperti: bagaimana proses yang memungkinkan diperolehnya suatu pengetahuan? Bagaimana prosedurnya? Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar kita mendapatkan pengetahuan yang benar? Lalu benar itu sendiri apa? Kriterianya apa saja?
c.    Aksiologi
Aksiologi adalah pembahasan mengenai nilai moral pengetahuan. Aksiologi menjawab pertanyaan-pertanyaan model begini: untuk apa pengetahuan itu digunakan? Bagaimana kaitan antara cara penggunaan pengetahuan tersebut dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan objek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral? Bagaimana kaitan antara metode pengetahuan dengan norma-norma moral/profesional?
6.      Jelaskan pengertian epistemologi menurut para ahli!
Jawab:
a.    Epistemologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu episteme, yang berarti pengetahuan (knowledge) dan logos yang berarti ilmu. Jadi menurut arti katanya, epistemologi ialah ilmu yang membahas masalah-masalah pengetahuan.
b.   Di dalam Webster New International Dictionary, epistemologi diberi definisi sebagai berikut: Epistimology is the theory or science the method and grounds of knowledge, especially with reference to its limits and validity, yang artinya Epistemologi adalah teori atau ilmu pengetahuan tentang metode dan dasar-dasar pengetahuan, khususnya yang berhubungan dengan batas-batas pengetahuan dan validitas atau sah berlakunya.
c.    J.A Niels Mulder menuturkan, epistemologi adalah cabang filsafat yang mempelajari tentang watak, batas-batas dan berlakunya dari ilmu pengetahuan.
d.   Jacques Veuger mengemukakan, epistemologi adalah pengetahuan tentang pengetahuan dan pengetahuan yang kita miliki tentang pengetahuan kita sendiri bukannya pengetahuan orang lain tentang pengetahuan kita, atau pengetahuan yang kita miliki tentang pengetahuan orang lain.
e.    Abbas Hammami Mintarejo memberikan pendapat bahwa epistemology adalah bagian filsafat atau cabang filsafat yang membicarakan tentang terjadinya pengetahuan dan mengadakan penilaian atau pembenaran dari pengetahuan yang telah terjadi itu. (Surajiyo, 2008, hal. 25).
7.      Jelaskan pengertian aksologi!
Jawab: Aksiologi berasal dari kata Yunani: axion (nilai) dan logos(teori), yang berarti teori tentang nilai. Aksiologi merupakan cabangfilsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya. Jadi Aksiologi merupakan ilmu yang mempelajari hakikat dan manfaat yang sebenarnya dari pengetahuan, dan sebenarnya ilmu pengetahuan itu tidak ada yang sia-sia kalau kita bisa memanfaatkannya dan tentunya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan di jalan yang baik pula.
8.      Kemukakan penilaian-penilaian yang tergolong kedalam aksiologi!
Jawab: Dalam aksiologi, ada dua penilain yang umum digunakan, yaitu:
a.       Etika adalah cabang filsafat yang membahas secara kritis dan sistematis masalah-masalah moral. Kajian etika lebih fokus pada prilaku, norma dan adat istiadat manusia. Didalam etika, nilai kebaikan dari tingkah laku manusia menjadi sentral persoalan. Maksudnya adalah tingkah laku yang penuh dengan tanggung jawab, baik tanggung jawab terhadap diri sendiri, masyarakat, alam maupun terhadap tuhan sebagai sang pencipta.
b.      Estetika merupakan bidang studi manusia yang mempersoalkan tentang nilai keindahan. Keindahan mengandung arti bahwa didalam diri segala sesuatu terdapat unsur-unsur yang tertata secara tertib dan harmonis dalam satu kesatuan hubungan yang utuh menyeluruh. Maksudnya adalah suatu objek yang indah bukan semata-mata bersifat selaras serta berpola baik melainkan harus juga mempunyai kepribadian.
9.      Jelaskan kategori-kategori dari aksiologi!
             Jawab: Terdapat dua kategori dasar aksiologi :
a.      Objectivisme, yaitu penilaian terhadap sesuatu yang dilakukan apa adanya sesuai keadaan objek yang dinilai.
b.       Subjectivisme, yaitu penilaian terhadap sesuatu dimana dalam proses penilaian terdapat unsur intuisi (perasaan).